Iklan

Minggu, 17 Januari 2010

PENANGKAL PETIR : HARUSLAH SEBAIK MUNGKIN

Tutorial Blog dan Bisnis Online Terpercaya PENANGKAL PETIR : HARUSLAH SEBAIK MUNGKIN , Cari Tutorial blogspot, Bisnis Online terpercaya PENANGKAL PETIR : HARUSLAH SEBAIK MUNGKIN dan Tips seputar komputer PENANGKAL PETIR : HARUSLAH SEBAIK MUNGKIN di Cyber Man yang menyediakan tutorial blogspot dan bisnis online terbaru dan terpercaya. petir merupakan peristiwa alamiah atau fenomena alam yang paling kuat yang tidak bisa dicegah dan dihindarkan, dan bisa menghancurkan. petir membawa serta pengaliran arus listrik yang sangat besar dalam waktu singkat dan sangat berbahaya, karena dapat mencapai ribuan ampere sampai 200.000 ampere atau sama dengan daya untuk menyalakan 500 ribu lampu 100W.

Dentuman petir yang menggelegar disertai kilatan-kilatan yang terus menyambar membuat suasana mencekam. Kaca-kaca rumah dan kantor bergetar. Sambaran petir dan kilat, dengan intensitas terjadi cukup tinggi itu, mampu memberikan warna terang-benderang di tengah suasana mendung tebal yang menghitam saat petir menyambar-nyambar.

Sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar bunyi yang kemudian biasa kita sebut: geluduk, guntur, atau halilintar.

Dalam musim penghujan seperti saat inilah awan-awan jenis ini banyak terbentuk.

Menurut batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada busi.

Meskipun arus petir hanya sesaat kira-kira selama 200 micro-detik tapi kerusakan yang ditimbulkan sangat luar biasa. Efek dari serangan langsung sangat jelas terlihat, mulai dari kerusakan bangunan, kebakaran sampai bahaya kematian bagi manusia.

Petir terjadi karena adanya benturan antara awan yang bermuatan listrik positif di udara. Kilatan cahaya petir yang mengandung arus listrik sangat kuat tersebut dapat merusak bangunan ataupun peralatan elektronik.

Meskipun kilatan petir jatuh didaerah yang agak jauh misalnya 1 km dari kantor anda, arus listrik imbasannya tetap mengalir pada berbagai kabel tembaga seperti kawat penghantar listrik PLN dan kabel telepon. Arus imbas ini meskipun lebih kecil akan tetapi tetap memiliki kemampuan merusak peralatan elektronik anda seperti modem, telepon faximile ataupun komputer dan peralatan jaringan komputer.

Di lain kesempatan, ketika akumulasi muatan listrik dalam awan tersebut telah membesar dan stabil, lompatan listrik (eletric discharge) yang terjadi pun akan merambah massa bermedan listrik lainnya, dalam hal ini adalah Bumi. Penghubung yang ‘digemari’, merujuk Hukum Faraday, tak lain adalah bangunan, pohon, atau tiang-tiang metal berujung lancip.

Memang belum pernah ada ilmuwan yang pernah menekuni langsung bagaimana terjadinya fenomena alam ini. Namun, mereka menduga hingga lompatan bunga api listriknya sendiri terjadi, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Pertama adalah pemampatan muatan listrik pada awan bersangkutan. Umumnya, akan menumpuk di bagian paling atas awan adalah listrik muatan negatif; di bagian tengah adalah listrik bermuatan positif; sementara di bagian dasar adalah muatan negatif yang berbaur dengan muatan positif. Pada bagian bawah inilah petir biasa berlontaran.

Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter. Bayangkan betapa mengerikannya jika lompatan bunga api ini mengenai tubuh makhluk hidup!

Akibat kondisi tertentu, Bumi yang cenderung menjadi peredam listrik statis, bisa pula ikut berinteraksi. Hal ini dimungkinkan jika pada suatu luasan tertentu terjadi pengkonsentrasian listrik bermuatan positif. Apakah itu di bawah bangunan atau pohon. Ketika beda muatan antara dasar awan dengan ujung bangunan/pohon sudah mencapai batas tertentu, akan menjadi suatu kejadian lumrah jika kemudian terjadi perpindahan listrik. Maka secara fisik kita akan melihatnya sebagai petir menyambar bangunan atau pohon. Muatan yang begitu besar selanjutnya akan segera menyebar ke seluruh bagian bangunan/pohon, untuk kemudian menjalar ke tanah dan ternetralisasi pada kedalaman yang mengandung air tanah.

Kondisi seperti itu sudah pasti amat berbahaya bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Jika sambarannya tak terlampau kuat, korbannya paling hanya mengalami cidera dan/atau shock. Namun jika serangannya kuat, korbannya akan tewas seketika karena selain terbakar ia akan menjadi ‘penghantar’ listrik yang besarnya mencapai ribuan volt.

Daerah Rawan Petir :

Daerah-daerah yang terletak di sekitar garis ekuator (tropis), biasanya merupakan daerah yang rawan petir karena adanya konveksi yang kuat. Terjadi petir di Indonesia dengan intensitas yang sangat tinggi di saat hujan deras, melanda beberapa kawasan.

Bogor dan Kalteng merupakan daerah paling rawan terhadap sambaran petir, dan masuk dalam ring I yaitu daerah yang sangat berpotensi terjadinya petir. Jumlah ground flash density atau kepadatan sambaran petir ke tanah di kota ‘hujan’ misalnya, bisa mencapai 15 sambaran per tahun per kilometer persegi (Km2).

Cuaca di atas wilayah Kalteng sendiri sangat berpotensi menimbulkan petir, dengan nilai frekuensi kejadian petir sebesar 75 persen. Sedang daerah lain yang termasuk rawan terhadap petir, yakni Kalsel, Jakarta, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Namun frekuensi kejadian petir sebesar 50 persen.

Penyebab :

· Petir terjadi karena adanya pergerakan udara yang naik dan turun, sehingga titik-titik air bergesekan dengan partikel di awan. Gesekan itu menimbulkan perbedaan tegangan positif dan negatif yang terkumpul dalam awan, dan akhirnya menimbulkan kilatan dan petir. Musim petir ini sering terjadi pada saat pancaroba.
· Di alam sekitar kita, petir biasa terjadi pada awan yang tengah membesar menuju awan badai (Cumulonimbus).

Tanda-tanda :

· Tanda-tanda timbulnya petir dicirikan dengan adanya gumpalan awan comulunimbus (CB), yaitu awan hitam yang menjulang tinggi. Selain membuat angin kencang dan hujan deras, awan CB juga bisa menimbulkan petir.
· Sambaran petir dengan suara bergemuruh itu terjadi dalam waktu berdekatan. Petir bisa terjadi bila dalam sepekan terakhir suatu wilayah diguyur hujan setiap hari, khususnya pada petang hingga malam hari, maka akan berkemungkinan diikuti dengan sambaran petir dengan skala kuantitas tinggi.

Dampak :

· Petir yang menyambar objek di permukaan bumi berupa bangunan, instalasi, pepohonan dan orang yang berada di tempat terbuka dapat menyebabkan sejumlah kerusakan dan bahkan mengancam jiwa manusia.
· Kerusakan mekanik, kebakaran atau pemanasan berlebih, menimbulkan penaikan tegangan pentanahan yang mematikan dan kebakaran.
· Pengaliran arus tinggi menimbulkan induksi medan elektro-magnetik yang menyebabkan kerusakan peralatan telekomunikasi seperti komputer dan elektronik lainnya. Pesawat telepon pun langsung tidak berfungsi.
· Petir merupakan bencana atau musibah yang secara langsung atau tidak langsung dapat menyebabkan luka bakar, cedera atau kematian, terbakarnya tangki minyak/gas, terbakarnya bangunan, instalasi proses kimia, bangunan, hutan dan bahkan gangguan sistem tenaga listrik.

Antisipasi :

Selain itu pada saat petir menyambar akan ada loncatan muatan listrik ke benda yang bersifat konduktor disekitar pusat hantaman. Loncatan ini bahkan bisa mengalir kemana-mana hingga puluhan kilometer.

Untuk hal tersebut diatas diperlukan sistem penangkal petir yang sangat handal terutama untuk agar perangkat jaringan kita beroperasi dengan aman.

Memperhatikan bahaya yang diakibatkan sambaran petir di atas, maka sistem proteksi petir harus mampu melindungi perangkat dari bahaya sambaran langsung (external protection) dan sambaran petir tidak langsung (internal protection) serta penyediaan sistem grounding yang memadai serta terintegrasi dengan baik. Hingga dewasa ini belum ada satupun sistem yang dapat melindungi 100% dari bahaya petir. Tapi, walaupun begitu, usaha proteksi tetap diperlukan.

· Bila ada tanda-tanda terjadinya petir, segera lepas kabel power perlengkapan elektronik (seperti TV, computer dan telepon) sehingga tidak lagi tersambung dengan jaringan listrik.
· Hati-hati, meskipun tidak dinyalakan, tapi kalau kabel peralatan elektronik itu masih berhubungan dengan arus listrik, masih ada kemungkinan turut disambar petir.
· Bila kehujanan jangan berada di daerah yang terbuka. Tanpa ada bangunan yang lebih tinggi dari ukuran orang itu, ia dapat menjadi sasaran sambaran petir.
· Jangan berteduh di bawah pohon yang cukup tinggi

Meskipun petir merupakan fenomena alam yang tidak bisa dicegah, dengan perkembangan ilmu pengetahuan keganasan petir bisa disalurkan, bahkan terus dipelajari sebagai sebuah kekuatan energi.

Prinsip Proteksi Petir :

· Anti petir harus dapat menyalurkan Petir. Luncuran petir yang telah ditangkap disalurkan ke tanah/arde secara aman tanpa mengakibatkan terjadinya loncatan listrik (imbasan) ke perangkat.
· Sistem grounding atau arde harus sebaik mungkin (maksimum tahanan tanah 5 ohm, Tegangan netral maksimum 3V dan tegangan fasa mendekati tegangan aslinya, misal 220 V). Hal ini harus tercapai agar arus petir yang turun dapat sepenuhnya diserap oleh tanah dan menghindari terjadinya step potensial.

Penanggulangan Petir pada Jaringan

Kemajuan teknologi sebenarnya telah memungkinkan cara-cara pengendalian arus listrik yang begitu besar dari langit itu. Yakni, dengan penangkal petir dimana arus listrik yang begitu besar ditangkap sebuah atau sejumlah pucuk tembaga runcing lalu dialirkan lewat ‘jalan tol’ berupa kawat tembaga yang terpasang di sisi bangunan dan langsung dibawa menuju air tanah.

Menurut penelitian, daerah serbuan petir sendiri tak selamanya merupakan daerah yang dinaungi awan-awan besar. Sejumlah kasus menunjukkan bahwa suatu daerah pernah mendapat sambaran petir hebat meski langit di atasnya bersih dari awan. Contoh paling ekstrim yang pernah dicatat terjadi di Hereford, Inggris. Suatu ketika sebuah petir kuat menyerbu sebuah gedung setelah petir ini menempuh perjalanan sekitar lima mil dari ‘pusatnya’. Dari kejauhan sejumlah saksi melihatnya sebagai pemandangan yang begitu indah sekaligus mengerikan. (Handbook of Unusual Natural Phenomena, 1986).

Itu sebabnya di musim hujan kita lebih baik tak usah bermain-main di wilayah terbuka atau bernaung di bawah pohon pada saat hujan. Ini semata-mata untuk menghindar dari kemungkinan yang tak diinginkan. Sebab, kita tak pernah bisa menduga apakah tanah yang sedang kita pijak telah berpotensi menjadi penarik petir atau tidak.

Jenis-jenis Anti Petir, Cara Membuat Arde/Grounding dan Cara Memasang Anti Petir juga harus kita perhatikan. Perhatikan berbagai aturan standar skema pemasangan anti petir untuk modem, gronding dan perlengkapan lainnya. Instalasi perkabelan harus didesain dan disusun serapi mungkin agar tidak berantakan, dan saling tumpang tindih antara kabel kotor dan kabel bersih.

1. Susunlah sistem perkabelan serapi mungkin. Pisahkan antara kabel bersih dan kabel kotor. Kabel bersih adalah kabel yang tidak beresiko kena petir, seperti kabel dalam ruangan atau kabel yang sudah diproteksi perangkat anti petir. Sedangkan kabel kotor adalah kabel yang beresiko kena petir, seperti kabel dari luar.
2. Pasang perangkat anti petir yang sudah teruji pada perangkat jaringan anda.
3. Buatlah grounding atau arde yang bagus untuk perangkat anti petir anda. Anda dapat menyuruh tukang listrik atau grounding untuk membuat grounding atau berkonsultasi terhadap ahli grounding.
4. Pastikan sistem kabel listrik di rumah anda menggunakan kabel 3. Satu kabel adalah untuk hubungan ke grounding.
5. Buatlah lokasi pipa grounding / arde dekat dengan lokasi perangkat yang akan diproteksi, sehingga kabel grounding yang akan ditarik tidak terlalu panjang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar